INI DIA RAHASIA SUKSES PENDUDUK JEPANG

ThisIsNews - Tau enggak sih kalian kenapa negara Jepang bisa mengalami pertumbuhan dan perkembangan zaman yang begitu pesat?🤔, kalian juga pastinya udah tau dong kalau Jepang bisa dikatakan sebagai pusatnya teknologi dunia😏, bisa enggak sih negara kita mencontoh hal positif dari mereka?🤔

Yuk mari kita intip rahasia Sukses Penduduk Jepang 😇

KERJA KERAS

Seperti yang kalian tau nih dan juga udah bukan rahasia umum lagi kalau penduduk Jepang  tipe pekerja keras😊, dan rata-rata jam kerja para pegawai Jepang mencapai 2450 jam/tahun (Amerika 1957 jam/tahun, Inggris 1911 jam/tahun, Jerman 1870 jam/tahun, dan Perancis 1680 jam/tahun, Indonesia?🤔 beraneka ragam jadi gak bisa  ditentuin😂). 

Seorang pegawai di Jepang nih.. bisa menghasilkan sebuah mobil hanya dalam waktu 9 hari aja lho😮, sedangkan pegawai di negara lain aja memerlukan waktu sekitar 47 hari untuk membuat sebuah mobil yang bernilai sama😖. Seorang pekerja Jepang bisa mengerjakan pekerjaan yang biasanya nih.. dikerjakan oleh 5-6 orang lho😎.
Disamping itu pulang kerja lebih cepat bisa dikatakan sesuatu yang “agak memalukan” di Jepang lho😓, dan juga memberikan kesimpulan kalau pegawai tersebut termasuk kategori “yang tidak dibutuhkan” oleh perusahaan😱.

PANTANG MENYERAH

Sejarah juga udah membuktikan lho kalau Jepang termasuk bangsa yang penduduknya tahan banting dan pantang menyerah😎, puluhan tahun berada dibawah kekaisaran Tokugawa yang menutup semua akses ke luar negeri membuat Jepang  benar-benar tertinggal dalam dunia teknologi.
Ketika restorasi Meiji (meiji ishin) datang, bangsa Jepang  dengan mudah dan juga cepat dalam beradaptasi (fast-learner), selain itu kemiskinan akan sumber daya alam juga enggak membuat Jepang  menyerah lho😦.
Tidak hanya menjadi pengimpor minyak bumi, batubara, biji besi dan kayu saja, 85% sumber energi Jepang berasal dari negara lain juga lho termasuk Indonesia😊. dari informasi yang didapat nih.. kalau Indonesia sampai menghentikan pasokan minyak bumi, 30% dari wilayah Jepang dipastikan mengalami gelap gulita😥. 

LOYALITAS

Loyalitas sendiri membuat karir para pekerjanya di sebuah perusahaan berjalan dan tertata dengan rapi😍, yang membuat pekerja di Jepang tidak berpindah-pindah pekerjaan (berbeda dengan sistem di Amerika dan Eropa), para pekerja ini biasanya bertahan di 1 atau 2 perusahaan sampai mereka pensiun😮, ada kemungkinan dampak dari implikasi Industri yang ada di Jepang yang hanya mau menerima fresh graduate, kemudian di latih dan didik sendiri sesuai dengan bidang (core business) perusahaan.

INOVASI

Negara Jepang memang bukan bangsa penemu, tetapi penduduk Jepang memiliki kelebihan dalam menggabungkan temuan orang yang kemudian memasarkannya dalam bentuk yang berbeda yang bisa diminati oleh masyarakat.
Seperti kisah Akio Morita yang mengembangkan Sony Walkman yang sempat melegenda, Cassete Tape memang enggak ditemukan oleh Sony, tetapi dimiliki oleh perusahaan Phillip Electronics, eits tp jangan seneng dulu ya😋 kenapa hayo?🤔karena yang berhasil mengembangkan dan membuat booming selama puluhan tahun adalah Akio Morita lho😎, Founder sekaligus CEO Sony pada masa itu.
Sampai tahun 1995, tercatat sudah lebih dari 300 model walkman yang lahir dan jumlah total produksinya mencapai 150 juta produk😎. 

KERJA SAMA

Budaya di Jepang baik yang sedang sekolah maupun kerja enggak ada yang bersifat individualis, kerja berkelompok mungkin sudah menjadi salah satu kekuatan terbesar penduduk Jepang.
Ada yang mengatakan kalau “1 orang professor Jepang akan kalah dengan 1 orang professor Amerika, tetapi 10 orang professor Amerika tidak akan bisa mengalahkan 10 orang professor Jepang yang berkelompok”.
dengan cara bermusyawarah dalam bahaas Jepang  “rin-gi” yang berarti ritual dalam kelompok, jadi segala keputusan strategis harus dibicarakan dan diselesaikan bersama dalam “rin-gi”.

MALU

Budaya malu ini sendiri sudah turun temurun dimiliki penduduk Jepang, kalian juga pasti tau kan apa itu Harakiri😏 yup itu adalah budaya bunuh diri dengan menusukkan pisau ke perut yang sudah menjadi menjadi ritual sejak era samurai, dimana ketika mereka kalah dalam pertempuran atau hal lainnya yang membuat malu (korupsi, merasa gagal, nilai jelek, atau tidak naik kelas).

HIDUP HEMAT

Nih... ini nih😁penduduk Jepang memiliki semangat untuk hidup hemat dalam kesehariannya lho😊, sikap anti konsumerisme berlebihan ini akan tampak dalam berbagai bidang kehidupan.
Banyak penduduk Jepang ramai-ramai belanja di supermarket pada pukul 19:30(kenapa ya?🤔), ternyata supermarket di Jepang akan memotong harga sampai separuh dari harga normalnya pada waktu sekitar setengah jam sebelum supermarket itu tutup😍(dari informasi yang didapat kalau supermarket di Jepang rata-rata tutup pada pukul 20:00).

MANDIRI

Di Jepang anak-anak usia dini sudah dilatih untuk hidup mandiri, di Yochien setiap anak dilatih untuk membawa perlengkapannya sendiri lho😇, dan belajar untuk bertanggung jawab terhadap barang miliknya sendiri😎.
Setelah SMA atau masuk bangku kuliah hampir sebagian besar pelajarnya tidak meminta biaya sepeserpun kepada orang tuanya😮, mereka bekerja part time untuk biaya sekolah dan kehidupan sehari-hari😎, dan yang harus kalian tau nih... kalau mereka kehabisan uang, mereka meminjam uang ke orang tua mereka sendiri dan nantinya mereka akan mengembalikannya di bulan berikutnya (wajib)😍.

MENJAGA TRADISI & MENGHORMATI ORANGTUA

Budaya minta maaf masih melekat pada penduduk Jepang, misalkan nih.. suatu hari kalian naik sepeda di Jepang lalu menabrak pejalan kaki, nah kalian jangan kaget ya kalau yang orang kita tabrak malah yang minta maaf duluan😇.

Sampai saat ini nih... orang Jepang rata-rata menghindari untuk berkata “tidak” apabila mendapat tawaran dari orang lain😊, walaupun perkembangan teknologi dan ekonomi sangat cepat, enggak membuat penduduk Jepang kehilangan tradisi dan budayanya lho😇, budaya bagi para perempuan yang sudah menikah untuk tidak bekerja juga masih ada dan hidup sampai saat ini😎.

BUDAYA MEMBACA

Kalau yang satu ini udah pasti kalian enggak heran kan😏, dan pastinya kalian juga gak akan kaget kalau misalkan ada di Jepang dan masuk ke densha (kereta listrik), kalian akan melihat sebagian besar penumpangnya mulai dari anak-anak, dewasa, sampai yang sudah berumur (tua maksudnya😁) sedang membaca buku atau koran😊.
Enggak peduli mereka duduk atau berdiri, banyak dari mereka yang memanfaatkan waktu untuk membaca😎, banyak juga penerbit yang membuat manga (komik bergambar) untuk materi-materi kurikulum sekolah baik SD, SMP maupun SMA (kalian tau enggak pelajaran Sejarah, Biologi, Bahasa, dsb dikemas dengan sangat menarik lho yang pastinya membuat minat membaca penduduk Jepang semakin tinggi😎). 



Demikianlah informasi yang bisa aku berikan semoga masih bermanfaat bagi para pembacanya😇🙏